RESENSI ARTIKEL
NASSER KARYA D. ZAWAWI IMRON
Setelah saya baca dari salah satu pandangan budayawan atau salah seorang tokoh budayawan yang terkenal menasionalis . dan ia juga merupakah salah seorang tokoh madura yang mencuat namanya melalui aksi budayanya yaitu D. Zawawi Imron. Beliau mengatakan “ketika orang
Namun pandangan seorang budayawan dan orang bukan budayawan atau orang yang hanya senang berkunjung atau berwisata kesuatu daerah, akan beda dalam sudut pandangnya soalnya apa? Jika seorang wisatawan umum ia haya akan merasakan terbatas pada makannya , atau kecantikan orang orangnya tetapi seorang budayawan seperti Zawawi berkunjung ke Mesir, ia sangat tertarik pada foto salah satu tokoh Mesir yang bernama Gamal Abdel Nasser . Ia pernah menggulingkan Raja Farouk pada tahun 1952 dan membuat Mesir menjadi sebuah republik, dan pada tahun 1956 ia menjadi perdana mentri sekaligus presiden Mesir. Saat itu Mesir sering terlibat dalam kancah peperangan. Kepemimpoinan Nasser sangat dihormati oleh mayoritas rakyat Mesir yang berhaluan progresif karena garis yang ditempuh dianggap memberi martabat dan harapan bagi masa depan kemajuan Mesir. Dan kecintaan rakyat mesir kepada
Kisah ini patut untuk dikenang dan cipta, dirasa serat dijadikan karsa, ada suatu pepatah Melayu yang berbuyi” Raja adil raja disembah, raja lalaim raja disanggah”. Cuman yang menarik dari cerita tersebut adalah rasa tanggung jawab
Kalau dilihat dari sudut budaya atau bertumpu pada landasan budaya, adaya prilaku dan kesadaran untuk mengakui kesalahn dan kegagalan diri sendiri secara jujur dari seorang pemimpin bangsa yang besar seperti Mesir adalah merupakan sesuatu yang dapat menggetarkan dada dan kagum akan kejujurannya. Jadi tidak salah jika ada salah satu tokoh dalam bukunya yang berjudul teori budaya menuliskan “peran sturtur social sebagai penentu[1]”, untuk menentukan maju tidaknya suatu negara. Sehingga dengan demikian maka wujud Nasser pada saat pergulatan politik di negara kita
Wasliyatul Farihah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar